Archive for the month “March, 2010”

potensi diri

Potensi diri merupakan modal yang perlu kita ketahui. Kita gali dan kita maksimalkan. Karena sesungguhnya perubahan hanya bisa terjadi jika kita mengetahui potensi kita. Lalu mengarahkannya kepada tindakan yang tepat dan teruji. Jika itu terjadi, kita akan memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk melakukan sesuatu denga mantap. Ketahuilah sesungguhnya manusia memiliki dua sisi sikap potensial yang menonjol. Sisi positif dan sisi negatif. Kedua sisi ini masing-masing memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan diri kita. Baik buruknya diri kita merupakan refleksi dari dorongan positif atau negatifnya sikap kita. Karena Sikap menentukan segalanya.
Di dalam mengoptimalkan potensi diri kini terdapat 3 hal yang dapat kita liat, yaitu IQ, EQ dan SQ. Di bawah ini adalah penjelasan dari ketiga hal yang saya sebutkan di atas.
Sudah sering kita mendengar istilah IQ, EQ dan SQ. Namun sedikit di antara kita yang mencoba untuk mengetahui apakah yang terkandung di dalamnya.
IQ adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan keterampilan berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan dan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Semua itu sah-sah saja, namun kita semua tahu bahwa orang bisa saja mendapatkan hasil uji IQ yang tinggi, tapi mereka tidak berhasil dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan. Mereka sering mengesalkan orang lain;kesuksesan kiranya hanya tinggal mimpi. Biasanya mereka tidak tahu penyebabnya. Alasannya adalah karena mereka kurang memiliki kecerdasan emosional (EQ) yang dijelaskan oleh berbagai macam definisi. Singkatnya, EQ adalah serangkaian kecakapan yang memungkinkan kita melapangkan jalan didunia yang rumit, aspek pribadi, sosial, dan pertahanan dari seluruh kecerdasan, akal sehat yang penuh misteri, dan kepekaan yang penting untuk berfungsi secara efektif setiap hari. Dalam bahasa sehari-hari, EQ disebut sebagai akal sehat.
Sepintas kita dibuat takjub oleh keunggulan kekuatan IQ dan EQ manusia. Namun ketakjuban itu tak berlangsung lama. Kita kembali tersentak oleh hasil akhir teori IQ dan EQ. bukankah semuanya hanya berorientasi kebendaan dan hubungan antar manusia semata? tiadakah teori lain yang dapat melahirkan sebuah muara selain hanya materi dan hubungan antara manusia? Bukankah hanya mengejar kebendaan, berarti hanya mencakup satu tujuan saja, yaitu amaliyah duniawi yang manifes, aktual dan fana?
Maka muncullah teori ESQ (Emotional and Spiritual Quotient), dan kita patut bersyukur karena teori ini ditemukan di Indonesia oleh Ary Ginanjar Agustian beberapa tahun yang lalu.
Beliau mengatakan bahwa kebenaran sejati, sebenarnya terletak pada suara hati yang bersumber dari Spiritual Center ini, yang tidak bisa ditipu oleh oleh siapapun, atau oleh apapun, termasuk diri kita sendiri. Hal ini digambarkan beliau dalam ESQ modelĀ® berdasarkan Rukun Islam dan Rukun Iman.
Esensi dari teori ESQ ini adalah :
1.Kita bisa melihat kebenaran jika emosi kita jernih. Beliau menemukan bahwa ada beberapa hal yang dapat menutupi kejernihan emosi kita yaitu: pengaruh prasangka negatif, pengaruh prinsip hidup, pengaruh pengalaman, pengaruh kepentingan & prioritas, pengaruh sudut pandang, pengaruh pembanding, dan pengaruh literatur.
2.Alam pikiran sangat berpengaruh dalam kesuksesan, dan cara membangunnya adalah melalui Rukun Iman, sehingga nantinya akan terbentuk karakter manusia yang memiliki tingkat kecerdasan emosi dan spiritual yang tinggi seperti keadaan awal fitrah manusia.
3.Perlunya pengasahan hati yang telah terbentuk melalui Rukun Islam yang terdiri atas : pernyataan misi melalui dua kalimat Syahadat, pembangunan karakter melalui Shalat, pengontrolan diri melalui Puasa, Hubungan sosial melalui Zakat dan total aksi melalui Haji. Hal ini dilakukan secara sistematis.
Demikian sedikit bahasan tentang IQ, EQ dan SQ. Semoga kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan kita, sehingga kita mendapat ridho dan hidayah-nya dalam mengarungi samudra kehidupan ini. Amin Ya Robbal Alamin

(tulisan di atas dikutip dari http://prismasmanda.tripod.com/cd.htm)

aku kira sayembara itu berbuah manis..

di awal ada seorang pria yang telah secara perlahan untuk melupakan semua kenangan manis yang dulu teruntai dengan indah
setiap harinya, namun sayangnya semua kenangan manis itu hilang saat seseorang datang dan kemdian menghancurkan semua
hal manis yang dirasakan sebelumnya..
di awal pria itu terasa berat untuk melangkah bahkan untuk melihat matahari yang munculpun dia merasa takut.
tapi dengan berjalannya waktu dan dibantu oleh semua sahabat-sahabatnya dia pun kembali mengembangkan senyumannya,
iah senyuman khas dengan lesung pipi yang terkembang di sebelah kiri pipinya.
semua hal pahit yang dirasakan pun menjadi sebuah pelajaran untuknya agar dapat kembali menapaki semua hal-hal yang harus
di raihnya di depan sana.
hari demi hari pria itu menjalani hidupnya dengan dengan penuh rasa optimisme tanpa peduli orang-orang yang
menhujatnya dibelakang sana sampai ia ada di suatu titik dmana dia harus melanjutkan hidupnya diluar dan jauh dari keluarganya.
hari demi hari dia mengurus dirinya sendiri dari mulai hal terkecil sampai hal yang sebelumnya bahkan belum pernah ia rasakan.
kemudian datang sebuah peristiwa dmana dia harus menentukan kembali apa yang harus dia pilih.
pilihan? iah tentu jawabanya hanya ia dan tidak. walaupun di awal dia sudah tidak mau lagi untuk ada di posisi ini tapi
dia harus melawan semuanya. dengan dorongan dan support yang sahabatnya berikan akhirnya dia putuskan untuk masuk kedalamnya.
dengan penuh rasa takut di awal yang perlahan harus dia hilangkan karna dia tak mau kalo orang tersebut harus menunggu lama
akhirnya dia pun menjalaninya hidupnya dengan orang tersebut untuk kesekian kalinya..
ada beberapa perubahan dari yang sebelumnya, mungkin karna rasa takut kejadian yang dulu terulang pria ini lebih suka
untuk berdiam dari pada ada di posisi yang dulu.
sang wanita merasa heran melihat perubahan sosok sang prianya, tapi apa mau dikata ini adalah pria yang dulu tapi
dengan sikap yang mungkin dirasaknya jauh berbeda..
perlahan rasa takut pria ini sedikit demi sedikit menghilang. kyakinan dari kedua orang tua sang wanita yang buat dia
menjadi seperti ini. keyakinan dimana di depan nanti akan bisa untuk menjalaninya mungkin sampai maut yang memisahkan mereka.
tapi datanglah sebuah hari dimana semua impian yang dia rangkai kembali HANCUR.!
dan sang pria pun kembali terjatuh, terjatuh kedalam semua mimpi-mimpinya.
semuanya tertahan tanpa berjalan, semuanya terhenti tanpa bergerak.
dia berfikir kalau rasa sayang dan cinta yang dia punya tidak cukup.!
karna rasa sayang yang pria itu punya kemudian sang pria pun berjanji pada dirinya sendiri.
“kelak jika aku tidak hanya bisa memberikanmu cinta dan rasa sayang tapi juga bisa untuk menghidupimu aku akan datang kembali dan memintamu
untuk ada disampingku menemani setiap hariku” itu adalah janji pria tersebut.!
tapi dengan berjalannya waktu sang wanita pun datang dan dia berkata “lupakan semuanya.! dengan cara seperti itu mungkin kita bisa lebih kuat”
iah sang wanita meminta sang pria untuk melupakan SEMUA hal yang pernah mereka jalani.!
di awal sang pria bingung kenapa sang wanita berkata dengan begitu mudahnya untuk melupakan semuanya.!
dan ternyata sang pria pun tau jika sang wanita kini telah mempunyai seorang pengganti, pengganti pria tersebut yang merubah semuanya.!
dan sang pria berfikir jika “sayembara itu tidak berbuah manis.!” apalagi saat pria itu melihat wanitanya menulis jika selama mereka dulu menjalani
hubungan sang wanita tidak pernah merasa ada cinta di antara mereka berdua.
dan kini sang pria pun melupakan semua janjinya yang akan datang jika semuanya telah dia dapatkan dan dia bisa menghidupi wanita itu.!
bukan karna dia tidak mempunyai tanggung jawab tapi karna sang wanita yang meminta MELUPAKAN semuanya.!
dan kini sang pria itu pun kembali untuk kembali berjalan dengan normal, seperti seorang bayi yang perlahan untuk
merangkak, berdiri dan kemudian bisa berjalan hanya itu yang sang pria mau saat ini.
karna dia telah mempunyai tanggung jawab lain di depan sana bukan untuk siapapun tapi tanggung jawab UNTUK DIRINYA SENDIRI.!
untuk meraih semua mimpi dan cita-cita menjadi orang yang mampu menjawab semua pertanyaan miring yang selama ini di hadapinya.!

"Ember Timbaan"

pasti kalian yang baca pada bingung kenapa gw tulis cerita inio dengan judul “ember timbaan”.!
menggelitik, atau cuma sekedar kata kiasan yang kejadiannya emang sedang terjadi dihidup gw saat ini :p
okee..
kalian pasti tau apa itu “ember timbaan”?
mungkin kalo kalian ada yang ga tau pasti kalian adalah orang yang ga pernah main ke sumur hahaha (ngapain juga sering-
sering main ke sumur?) :p
kalian tau ga sih peran ember di sebuah sumur?
biasanya ember itu ditarik oleh sebuah tali yang jika seseorang membutuhkan air dari sumur maka orang itu mengulur
tali yang tersangkut di ember dan menariknya ke atas kembali untuk mengambil air yang ada di dalam ember itu.
hmhmhmh… (masih bingung iah) hhe..
jadi gini..
kalian pernah ga sih dianggap sama orang lain tapi mereka menganggap kita ada saat orang itu merasa “PERLU” dengan kita?
tapi disaat mereka ga perlu sama kita orang itu bahkan seakan ga butuh kita dan parahnya kita mungkin di anggap “NGGAK ADA ARTINYA”
seperti nasib si “ember timbaan” kan disaat orang lain perlu air mereka memakainya untuk mengambil air di dalam sumur yang mungkin resikonya
tali yang terkait di ember setelah sampai di dasar sumur pun “TERPUTUS” tapi apa mereka yang memakai ember itu PEDULI saat ember itu terputus?
mungkin orang itu cuma berfikir “beli aja lagi ember yang baru” bkannya seperti itu?
sadar ga kalo selama ini pengorbanan kita terkadang “sia-sia” ?
okee… bukan berarti mengenyampingkan sebuah usaha dan pengorbanan.! tapi apa harus selalu dibalas seperti itu?
disaat ada orang yang membutuhkan kita dan kita rela untuk menolongnya bahkan mengorbankan semua yang kita punya
tapi kemudian jika orang yang kita bantu telah mendepatkan yang mereka mau orang itu pun “pergi” dan mungkin tanpa mengucapkan terima kasih sama sekali.
oke, dari buku yang pernah gw baca tntang bagaimana seseorang bisa mengucapkan terima kasih.
buku itu pun menulis bahwa seseorang terbiasa mengucapkan terima kasih karna memang ucapan itu sudah dilatih oleh keluarganya sejak kecil.
dan pada saat nabi menyembuhkan 10 orang kafir dari sakitnya apakah semua orang kafir itu mengucapkan terima kasih?
jawabannya TIDAK.!! karna dari 10 orang yang nabi sembuhkan cuma 2 orang yang mau mengucapkan terima kasih pada nabi dan nabi pun sadar akan itu.
oke kembali ke “ember timbaan” hhe..
coba deh rasain kalo kalian dianggap seperti “ember timbaan” yang gw maksud di atas..
hmhmh… udah bisa ngrasain?
mungkin ada sebagian orang yang bilang “itu udah resiko”.!
resiko? heyy.. terlalu remeh kalo kalian menganggap itu sebuah resiko.!
kalian mau terus-terusan digituin sama orang lain? (gw sih ngga deh)
terus-terusan dimanfaatin cuma buat ngbuat orang lain itu puas lalu setelah semuanya terjadi semua hal itu pun HILANG.! hahaha..
coba dech kalian berkaca jika kalian masih suka berbuat hal yang seperti gw sebutin di atas.
berkaca kalo kalian ada di posisi si “ember timbaan” itu apa yang kalian rasain.!!
dan gw pikir ngga ada orang yang ada dimka bymi ini yang mau jadi “ember timbaan” andaikan pun ada gw rasa ga akan pernah ada rasa ikhlas dihatinya untuk jadi SANG “ember timbaan”

Post Navigation